Kamis, 19 Maret 2020

Menyuburkan Kebersamaan dengan Toleransi dan Menghargai Perbedaan

Menyuburkan Kebersamaan dengan Toleransi dan Menghargai Perbedaan

1.  Mari Membaca Q.S. al-Hujurat/49:13

2.  Memahami Tajwid tentang Tanda Waqaf

Menurut bahasa, waqaf artinya berhenti/menahan. Menurut istilah ilmu tajwid, pengertian waqaf adalah memutuskan suara di akhir kata untuk bernapas sejenak dengan niat meneruskan bacaan selanjutnya.

Waqaf dibedakan menjadi 5 macam, yaitu waqaf lazim, waqaf jaiz, waqaf muraqabah / mu’anaqah, waqaf mamnu’, dan saktah.
1. Waqaf lazim artinya harus berhenti.

2. Waqaf jaiz artinya boleh berhenti (waqaf) atau meneruskan bacaan (washal).
Waqaf jaiz terbagi 3 yaitu :
a) Jaiz Kafi artinya boleh waqaf dan boleh washal(diteruskan), namun lebih diutamakan untuk waqaf (berhenti)

b) Jaiz Tasawi artinya boleh waqaf (berhenti) maupun washal (diteruskan), hukumnya sama, tidak ada yang lebih utama

c) Jaiz Hasan artinya boleh membaca waqaf(berhenti) maupun washal (diteruskan),tetapi membaca washal lebih utama.

3. Waqaf muraqabah/mu’anaqah artinya harus berhenti pada salah satu tanda waqafnya.

4. Waqaf mamnu’ maksudnya dilarang berhenti pada tempat yang terdapat tanda waqaf ini

5. Waqaf saktah, artinya harus berhenti sejenak, tanpa mengambil napas.

7.  Q.S. al-Hujurat/49:13 menjelaskan bahwa Allah Swt menjadikan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal.
8. Kemuliaan seseorang diukur dari ketakwaannya kepada Allah Swt.
Share:

Senin, 16 Maret 2020

Meyakini Kitab-kitab Allah, Mencintai Al-Qur’ān

Meyakini Kitab-kitab Allah, Mencintai Al-Qur’ān


Iman kepada kitab Allah Swt berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para RasulNya

2.  Nama-nama Kitab Allah Swt. dan Rasul Penerimanya

a.  Kitab Taurat(diturunkan pada abad ke-12 SM)

Kitab Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa a.s pada abad ke-12 SM. Nama Taurat berarti hukum atau syariat.
Firman Allah dalam Q.S. al-Mu’minun/23 : 49 berikut ini :

Kitab Taurat yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi Musa a.s untuk bangsa Bani Israil (kaum  Yahudi)

Adapun  pokok-pokok  ajaran yang  ada  dalam  Kitab Taurat yang diturunkan di Bukit Sinai tersebut  adalah  sebagai  berikut: 
  1. Perintah  untuk  mengesakan Allah Swt.
  2. Larangan menyembah patung/berhala.
  3. Larangan menyebut nama Allah Swt dengan sia-sia.
  4. Perintah  menyucikan  hari Sabtu.
  5. Perintah menghormati kedua orang tua.
  6. Larangan membunuh sesama manusia.
  7. Larangan berbuat zina.
  8. Larangan mencuri.
  9. Larangan menjadi saksi palsu.
  10. Larangan mengambil hak orang lain.

b.  Kitab Zabur(diturunkan pada abad ke-10 SM)
Kitab Zabur diturunkan Allah Swt kepada Nabi Daud a.s untuk bangsa Bani Israil atau  umat  Yahudi.  Kitab  ini  diturunkan  pada abad 10 SM  di daerah Yerusalem. Adapun kitab ini ditulis dengan bahasa Qibti
Firman Allah Swt. :

وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَىٰ بَعْضٍ ۖ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا
Artinya : “Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian Nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami  berikan  Zabur  kepada Dawud. “ (QS. Al-Isrā/17 :55).


c.  Kitab Injil(diturunkan pada abad ke-1 M)
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s pada permulaan abad 1 M. Kitab Injil diwahyukan di daerah Yerusalem. Kitab ini ditulis pada awalnya dengan  menggunakan  bahasa  Suryani.  Kitab  ini  menjadi  pedoman  bagi kaum Nabi Isa a.s., yakni kaum Nasrani. 
Firman Allah Swt.:

Artinya  :  Dia  (Isa)  berkata,  “Sesungguhnya  aku  hamba  Allah. Dia memberiku  Kitab  (Injil)  dan  Dia  menjadikan  aku  seorang  nabi.”  (Q.S. Maryam/19 : 30)

Secara  umum  Kitab Injil berisi tentang :
  1. Perintah untuk kembali mengesakan Allah Swt. 
  2. Membenarkan  keberadaan  Kitab Taurat.
  3. Menghapus beberapa hukum dalam Kitab Taurat yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.
  4. Menjelaskan bahwa kelak akan datang kembali rasul setelah Nabi Isa a.s., yaitu Nabi Muhammad saw. (di samping ada di Kitab Injil, penjelasan ini juga terdapat dalam Kitab Taurat)

d.  Kitab al-Qur’ān(diturunkan pada Abad ke-7 M, kurun waktu tahun 611-632 M)

Firman Allah Swt. :
Artinya: “Dia menurunkan Kitab (al-Qur’ān) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran,  membenarkan  (kitab-kitab)  sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil.” (Q.S. Ăli ‘Imrān/3 : 3)

Pokok-pokok ajaran yang terkandung dalam al-Qur’ān adalah :
  1. Aqidah (keyakinan), yaitu hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan, seperti mengesakan  Allah  Swt  dan meyakini malaikat-malaikat Allah Swt.
  2. Akhlak  (budi  pekerti), yaitu berkaitan dengan pembinaan akhlak mulia dan menghindari akhlak tercela.
  3. Ibadah, yakni yang berkaitan dengan tata cara beribadah seperti śalat, zakat, dan ibadah yang lainnya.
  4. Muamalah, yakni berkaitan dengan tata cara berhubungan kepada sesama manusia.
  5. Tarikh(sejarah), yaitu kisah orang-orang dan umat terdahulu.

1.  Kitab Allah Swt sebagai Petunjuk bagi Manusia
2.  Al-Qur’ān sebagai Kitab Suci Umat Islam

اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ
Artinya: “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’ān dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya “. (Q.S. al-Hijr/15 : 9).

Al-Qur’ān tidak hanya terjaga secara tertulis dalam mushaf seperti yang kamu lihat sehari-hari. Al-Qur’ān juga terjaga dalam hati dan pikiran para penghafal al-Qur’ān yang jumlahnya jutaan.

Dalam sejarah tercatat bahwa alQur’ān tidak  diturunkan  sekaligus kepada Rasulullah saw. Seluruh ayatayat  al-Qur’ānditurunkan secara bertahap, sedikit demi sedikit dan berangsur-angsur dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari atau +23 tahun.

Jumlah surat dalam al-Qur’ān sebanyak 114 surat. Ditinjau  dari  masa turunnya, surat yang diturunkan sebelum Rasulullah Saw hijrah ke Madinah dinamakan surah Makiyyah sedangkan surat yang diturunkan setelah hijrah ke Madinah disebut surah Madaniyyah.

3.  Perbedaan Kitab dengan Suhuf

Wahyu-wahyu  Allah  Swt  yang  diterima  oleh  para  rasul  dalam perkembangannya ada yang dibukukan berbentuk kitab dan ada yang tidak dibukukan atau berbentuk suhuf yaitu lembaran-lembaran terpisah. Namun, keduanya  sama-sama  berisi  firman  Allah  Swt   yang  diberikan  kepada  para Nabi dan Rasul.

Keterangan yang menyatakan bahwa suhuf itu benar adanya adalah firman Allah Swt berikut ini :

Artinya  :“Sesungguhnya  ini  terdapat  dalam  kitab-kitab  yang  dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (Q.S. al-A’lā/87 : 18 – 19 ).
Secara  rinci  para  Nabi  dan  Rasul  yang  menerima  Suhuf  dari  Allah  Swt adalah :

  1. Nabi Ibrahim menerima 10 suhuf.
  2. Nabi Musa menerima 10 suhuf.

Kitab  dan  Suhuf mempunyai persamaan dan juga perbedaan.
Persamaannya  adalah  keduanya  sama-sama  firman  Allah  Swt  yang diturunkan kepada para rasul-Nya.  Adapun  perbedaan  antara  kitab  dan suhuf antara lain :

  1. Isi kitab lebih lengkap daripada isi suhuf. 
  2. Bentuk dari kitab sudah dibukukan, sedangkan suhuf masih berbentuk lembaran-lembaran yang terpisah. 
  3. Kitab biasanya berlaku lebih lama daripada suhuf
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support